Penatalaksanaan cairan yang buruk pada pasien hemodialisis dapat menyebabkan beberapa dampak yang buruk seperti pertambahan berat badan interdialitik tinggi, dan menghasilkan peningkatan mortalitas kardiovaskular dan morbiditas. Diketahui di rumah sakit telah dilakukan edukasi tentang pembatasan cairan, pemberian edukasi dilakukan dengan metode konvensional, tetapi masih terjadi ketidak patuhan terhadap pembatasan cairan, sehingga diperlukan edukasi berdasarkan teori efikasi diri yang dapat meningkatkan keyakinan diri pasien untuk melakukan manajemen diri, penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh pemberian intervensi edukasi berdasarkan teori efikasi diri terhadap IDWG pada pasien hemodialisis. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi expsperiment Pretest and Posttest with control group design. Jumlah sampel penelitian ini 68 orang dengan metode pengambilan sampel yaitu non probability sampling menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan skor IDWG antara kelompok control dan intervensi dengan hasil uji statistic didapatkan nilai P value 0,000 dimana nilai P < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai IDWG antara kelompok intervensi dan kelompok control setelah diberikan intervensi edukasi berdasarkan teori efikasi diri. Edukasi berdasarkan teori efikasi diri efektif meningkatkan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.